Jumat, 10 Juli 2009

Kapan lulus?

Bayang-bayang DO udah di depan mata, sku terlalu sibuk dengan bisnis. Aku gak ingin kecewain orang-orang yg aku cintai.

-----------------------------------------------------------------------------------------------
1. artikelku yg lain disini
2. bisnisku ada, lanjutkan
3. kumpulan bisnis juga ada, buka aja

Jumat, 03 Juli 2009

LEGAWA

Untuk posting baru klik disini

Kamis, 04 Juni 2009

Nasihat dari Lagu Jawa



Gambuh
Sekar gambuh ping catur
Kang cinatur polah kang kalantur
Tanpa tutur katula-tula katali
Kadaluwarsa katutuh
Kapatuh pan dadi awon
Keterangan:
sekar = bunga
cinatur = yg dibicarakan
polah = kelakuan
kalantur = kebablasan
kadaluwarsa = keliru, salah
kapatuh = orang yg lurus
pan = tidak akan
dadi = menjadi
awon = buruk

Rabu, 03 Juni 2009

Smile Community


Senyum adalah perbuatan seseorang yg sangat mudah dilakukan. Senyum mempunyai banyak manfaat, antara lain memperlambat penuaan, menenangkan hati orang yg tersenyum, memberikan motivasi bagi orang yg bersedih, dan sebagainya. Senyum itu adalah ibadah. Nabi Saw. bersabda bahwa senyummu pada saudaramu adalah sedekah. So, mari kita mulai sekarang bertekad untuk memasyarakatkan senyum dan mensenyumkan masyarakat. Gabung di Facebook 'Smile Community' dan mari kita buat dunia ini menjadi indah, mudah, dan megah dengan senyum.

Selasa, 02 Juni 2009

MILIKI FILOSOFI BISNIS DALAM HIDUP

Dalam dunia bisnis, dikenal istilah ‘pembeli dan pelanggan adalah raja’. Apa yang diinginkan pembeli sebisa mungkin harus dipenuhi oleh pebisnis atau pedagang. Oleh karena itu, seorang pedagang atau pebisnis harus senantiasa pro-aktif melakukan research untuk mengetahui kemauan pembeli. Contohnya, zaman sekarang masyarakat mengidam-idamkan hunian yang sederhana, nyaman, dan murah. Bagi pengusaha property harus mampu memenuhi impian masyarakat tersebut dengan berpikir keras dan melakukan langkah-langkah yang tepat. Jika pengusaha property tersebut mampu memenuhi impian masyarakat maka bisa dipastika pengusaha tersebut akan sukses dan kaya, dan biasanya pembeli secara tidak langsung akan membantu mempromosikan ‘produk’ pengusaha tersebut.
Selain itu, dalam dunia bisnis dikenal prinsip sederhana yaitu ‘jika kamu ingin kaya, maka juallah profit, bukan menjual barang.’ Apa maksud dari menjual profit atau ‘keuntungan’? Bukankah pedagang itu menjual barang ? Memang benar seorang pedagang itu menjual barang dagangan tapi tidak sedikit seorang pedagang mengalami kegagalan (gulung tikar) karena ‘hanya’ menjual barang. Yang dimaksud ‘menjual keuntungan’ adalah pebisnis menjual barang dagangan haruslah memikirkan keuntungan atau profit yang akan diperoleh pembeli setelah membeli dagangan kita sehingga pembeli akan merasa puas dan akan terus datang kepada pedagang. Seorang pebisnis jangan hanya memikirkan keuntungan pribadi tetapi juga harus memberikan keuntungan bagi pembeli karena jika hanya memikirkan keuntungan pribadi maka pembeli akan menjauh dan tak akan mau kembali.
Di dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kita juga harus mengedepankan filosofi bisnis. Seseorang jika ingin dihormati dan dihargai orang lain maka terlebih dahulu yang harus dilakukan adalah menghormati dan menghargai orang lain.Orang yang lebih tua terlebih dahulu harus menghormati dan menghargai yang lebih muda jika ingin dihormati orang yang lebih muda. Orang yang paling tua jangan merasa paling hebat atau paling pandai, dan sebagainya. Begitu pula orang yang berilmu janganlah merasa paling pandai dari pada orang yang awam karena bisa saja orang yang awam mengetahui ‘sebuah ilmu’ yang tidak diketahui orang yang berilmu.
Selain itu, dalam menjalin hubungan dengan orang lain, berikanlah ‘keuntungan’ atau profit pada orang lain. ‘Keuntungan’ bagi orang lain adalah menjadikan orang lain itu begitu berharga di mata kita. Orang yang merasa harga dirinya ditinggikan maka orang tersebut akan respect pada kita. Namun jika harga diri seseorang direndahkan maka orang tersebut akan menjauhi kita.Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan sedikit pesan, pada diri saya sendiri pada khususnya dan pada pembaca pada umumnya, bahwa kita hidup itu adalah sebagai ‘pedagang’ sedangkan yang kita ‘jual’ pada orang lain adalah apa yang ada pada diri kita yang berupa akhlak, kepribadian, dan sikap kita pada orang lain. Oleh karena itu, marilah kita jaga tingkah laku kita sehari-hari, jangan sampai sedikit pun menyakiti perasaan orang lain karena jika kita bisa menjaga tingkah laku kita maka hidup kita akan tenang dan bahagia. Wallahu a’lam.

NIKMATILAH PELAJARAN DARI ALLAH

Manusia diciptakan Allah dengan berbagai karakter atau kepribadian. Perbedaan kepribadian pada tiap manusia membuktikan kebesaran dan ke-Maha Kuasa-an Allah Swt. Di samping itu, tiap manusia mempunyai proses yang berbeda-beda dalam menjalani hidup. Proses yang berbeda-beda, maksudnya adalah tiap individu pasti mengalami beragam proses dalam mencapai kedewasaan atau kematangan dalam berpikir dan bertindak. Itulah pelajaran dari Allah.
Pelajaran yang diberikan Allah pada manusia tidak seperti pelajaran yang dibuat manusia. Pelajaran dari Allah itu dimulai dari ujian dulu baru kemudian materi. Beda halnya dengan pelajaran dari manusia atau pelajaran yang diberikan guru pada muridnya, yang menekankan materi dulu baru dilakukan ujian.
Pelajaran yang diberikan Allah kepada manusia mempunyai sebuah rahasia, dan di balik rahasia itu terkandung maksud terpendam. Banyak di antara manusia yang tidak sadar bahwa dirinya sedang diberikan pelajaran oleh Allah, tidak peduli orang tersebut beriman atau kafir. Pelajaran yang diberikan Allah kepada manusia ada yang berupa masalah, musibah, ujian, atau penderitaan, dan ada juga yang berupa kesenangan. Pelajaran yang diberikan kepada manusia supaya manusia berpikir sehingga diharapkan manusia mendapatkan insight atau pencerahan dari kejadian yang dialaminya.
Ada sebuah kisah nyata dari seorang pemuda yatim. Pemuda tersebut telah ditinggal ayahnya ketika dia menginjak usia remaja. Di pundak pemuda tersebut terdapat beban yang berat, yaitu berperan sebagai anak sekaligus kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap keluarga. Kebetulan dia tinggal dengan ibu dan adik perempuannya. Dalam kondisi yang seperti itu dia berusaha mencari tahu bagaimana sebenarnya menjadi sosok ayah yang baik. Dia terus mencari dan mencari tanpa lelah meskipun banyak rintangan menghadang, mulai tuntutan ibu dan adiknya terhadap dia sampai mengorbankan masa mudanya dan dianggap anak mami oleh teman-temannya. Akhirnya, pemuda tersebut menjadi sosok yang tegar dan tangguh, dan teman-teman dia yang dulu menganggap dia sebagai anak mami sekarang malah salut terhadap pemuda tersebut.
Dari sedikit cerita di atas dapat diambil pelajaran bahwa dalam menghadapi dan menyerap pelajaran dari Allah yang berupa masalah, musibah, dan seterusnya, dibutuhkan beberapa jurus jitu, antara lain :
Pertama, hadapi masalah sebagai masalah dan jangan sekali-kali mencoba lari dari masalah, dengan maksud supaya kita bisa menghadapi masalah apa adanya dan tidak mengada-ada. Oleh karena itu, gunakan pengetahuan dan pengalaman Anda dalam mengukur besar kecilnya masalah.
Kedua, lakukan sesuatu sesuai dengan kadar kesanggupan Anda, dan jagalah diri Anda agar tidak melakukan hal-hal yang negatif.
Ketiga, lihatlah masalah kemudian lanjutkan dengan usaha untuk menciptakan solusi.
Keempat, mintalah pertolongan kepada Allah, berikhtiyarlah dalam menggapai pertolongan Allah melalui orang lain, dan tempatkanlah diri Anda sebagai orang yang akan menyelesaikan masalah melalui bantuan orang lain. Jangan melemparkan masalah pada orang lain apalagi menyalahkan.
Kelima, lupakan kesengsaraan, kepahitan, trauma, dan STOP mengenang rasa sakit di masa lalu! Jangan biarkan Anda dibudakkan kenangan pahit masa lalu. Namun pelajari masa lalu untuk menyusun langkah dan usaha untuk meraih masa depan yang Anda cita-citakan.
Keenam, ambillah keputusan untuk bangkit, dan melangkah maju dengan cara melakukan sesuatu atas berbagai macam kepahitan atau kegagalan di masa lalu.
Ketujuh, jangan pernah berpikir bahwa Anda telah ditinggalkan Allah! Namun pertebalah keimanan pada Allah Swt.
Kedelapan, pikirkan dan lakukan segala hal yang masih dalam jangkauan Anda dan lupakan segala hal di luar jangkauan Anda (berpikirlah realistis).
Kesembilan, perangilah segala perasaan dan pikiran negatif karena perasaan dan pikiran negatif hanya akan melemahkan diri Anda.
Kesepuluh, hitunglah nikmat, kelebihan, dan kekuatan yang Anda miliki untuk menghadapi masalah.
Saudaraku,
Allah Swt. tidak akan pernah membiarkan hambaNya bersedih atau putus asa. Oleh karena itu, Allah Swt. memberikan berbagai macam pelajaran pada manusia supaya manusia meningkat derajatnya di hadapan Allah. Pelajaran yang diberikan pada manusia selaku hambaNya mempunyai maksud supaya manusia itu tercerahkan. Memang benar pelajaran yang diberikan Allah Swt. itu kadang menyakitkan, dan kadar pelajaran bagi tiap-tiap manusia berbeda-beda tergantung kepribadian masing-masing. Pelajaran dari Allah Swt. jauh lebih berharga bagi kebaikan manusia itu sendiri, dan Allah Swt. Maha Tahu kadar kemampuan masing-masing hambaNya.
Saudaraku, bagi Anda yang saat ini merasakan kejadian yang menyakitkan karena apa pun, nikmatilah, karena itu adalah pelajaran yang sedang diberikan Allah pada Anda. Yakinlah bahwa kejadian yang begitu menyakitkan itu adalah sarana dan petunjuk Allah Swt. untuk merubah kondisi Anda supaya menjadi lebih baik. Lebih baik sekarang merasakan sakit, namun ke depannya, Anda bisa merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Segala hal yang menyakitkan itu akan bisa kita nikmati dengan adanya keyakinan yang kuat pada Allah Swt., Sang Maha Penggenggam Hidup. Wallahu a’lam.

SANDARKAN HIDUP PADA ALLAH

Manusia hidup senantiasa diuji oleh Allah. Ujian itu bermacam-macam jenisnya. Ujian dari Allah untuk menguji sampai di mana tingkat keimanan kita. Ketika diuji oleh Allah, manusia kadang selalu bersandar pada ‘sesuatu’ karena manusia diciptakan sebagai makhluk yang lemah dan tak mampu ‘berdiri’ sendiri. Ketika menghadapi masalah, manusia sering tidak sadar kepada siapa dia bersandar. Manusia yang tidak beriman pada Allah pasti akan menyandarkan hidupnya pada selain Allah. Tidak heran kalau banyak manusia yang putus asa dan akhirnya mengambil jalan pintas karena mereka kecewa tempat bersandarnya tidak mampu menolong kesulitan hidupnya.
Bersandar itu seperti kita bersandar di dinding. Santai tanpa tenaga. Apa susahnya jika kita bersandar kepada Allah? Orang yang susah bersandar pada Allah dikarenakan mereka tidak mau dan tidak yakin pada ke-Maha Kuasa-an Allah padahal Allah tidak merasa berat mengatur makhluknya dan bisa memberikan jalan keluar bagi manusia.
Oleh karena itu, masihkah kita mau meninggalkan Allah? Orang yang tidak bahagia dalam hidup adalah orang yang berani meninggalkan Allah. Orang yang meraih kebahagiaan adalah orang yang mendekat kepada Allah. Hidup ini adalah pilihan. Jika Anda ingin hidup bahagia, sandarkanlah permasalahan dalam hidup Anda pada Allah. Sebab jika kita tidak menyandarkan hidup pada Allah maka jangan menyesal jika Allah mengutus syetan la’natullah alaih untuk menjadi sandaran hidup Anda.
Saudaraku,
Jika kita ingin hidup ini bahagia, maka mulai sekarang kita luruskan niat dan bertobat pada Allah, dan awali hidup baru dengan hanya menyandarkan hidup kita pada Allah karena Allah adalah Rabb kita dan Allah Maha Mengetahui segala yang terbaik untuk kita. So..kuncinya adalah mau atau tidak kita bersandar pada Allah? Wallahu a’lam bishshwowab.

ANDA INGIN BAHAGIA? PERBAIKI SHODAQOH ANDA

Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana bisa kita meraih bahagia dengan shodaqoh ? Hubungannya apa ? Begitulah yang mungkin ada di pikiran Anda.
Allah Swt. berfirman dalam Qur’an Surat Al Baqarah ayat 254 :
“ Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah ( di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.”
Dari firman Allah Swt. di atas, kita diperintahkan supaya menafkahkan rezeki yang diberikan pada kita di jalan Allah yaitu dengan bershodaqoh.
Shodaqoh dapat memberikan banyak sekali keutamaan yaitu memperlancar jalan rezeki, menghindarkan kita dari bencana atau musibah, menunda datangnya kematian, menenteramkan hati, dan sebagainya.
Yang akan kita bahas adalah bagaimana shodaqoh bisa membuat seseorang bahagia.
Shodaqoh bisa membuat hati seseorang bahagia karena orang tersebut menganggap bahwa segala hal yang dimilikinya, baik berupa harta atau materi, adalah titipan dari Allah, bukan milik mutlak orang tersebut sehingga di hatinya tidak ada rasa cemas, khawatir atau takut jika kehilangan harta.
Namun, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi jika ingin shodaqoh kita bisa mendatangkan kebahagiaan.
Pertama, shodaqoh yang Anda berikan harus diniati untuk meraih ridho Allah, Lillahi ta’ala.
Kedua, jangan sampai ketika bershodaqoh, kita menyakiti hati dan perasaan orang lain. Karena ketika Anda menyakiti orang yang Anda beri shodaqoh maka orang tersebut bisa saja tidak akan mendoakan kebahagiaan Anda. Ingatlah firman Allah Swt. dalam Surat Al Baqarah ayat 262 berikut ini :
“ Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. “
Ketiga, hindarilah sifat pamer ketika bershodaqoh karena hal tersebut akan merusak shodaqoh Anda.
Keempat, jangan mengerutu ketika Anda akan bershodaqoh. Misalnya dengan mengatakan, “ Bagaimana mau bershodaqoh jika ternyata kita sendiri dililit kesulitan?!? “ Allah Swt. berfirman dalam Surat Al Baqarah : 195,
“ Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. “
Dari ayat di atas, maksud “ …janganlah menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan “ adalah tidak mau bershodaqoh karena takut miskin.
Kelima, jangan bershodaqoh dengan terpaksa dan mengharap apa pun dari orang lain.
Saudaraku,
Shodaqoh adalah pemberian yang dilakukan secara suka rela, ikhlas, dan semata-mata mengharap ridho Allah Swt., yang memiliki nilai sosial untuk menolong kesulitan yang dialami orang lain. Orang yang bershodaqoh dengan sebenar-benarnya akan memiliki perasaan cinta, sayang, dan welas asih kepada orang lain. Empati-spiritual seperti ini akan merasakan sedih jika melihat orang lain mengalami kesulitan tapi dia tidak mampu memberikan pertolongan. Begitu sebaliknya, dia akan merasakan bahagia dan senang jika dia mampu atau bisa memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan pertolongan. Dengan demikian, shodaqoh yang dikeluarkan akan dapat membahagiakan jiwanya. Jiwa yang bahagia adalah jiwa yang jauh dari penyakit, baik penyakit fisik atau ruhani, sehingga akan melahirkan hati dan pikiran yang bahagia.
Saudaraku,
Marilah mulai sekarang, kita perbaiki shodaqoh kita dengan niat semata-mata ikhlas mengharap ridho Allah Swt., bukan karena tendensi apapun. Cinta Allah Swt. akan hadir dalam hati, pikiran, dan jiwa hamba-Nya yang ikhlas Lillahi Ta’ala dalam bershodaqoh. Semoga kita diselamatkan Allah Swt. dari murka-Nya dan senantiasa mendapat cinta Allah Swt. Amiin.

PASRAHKAN SEMUA URUSAN PADA ALLAH

Pasrah adalah kekuatan, orang pasrah berarti menyerahkan dirinya kepada Allah. Itu artinya ada kekuatan yang diarahkan, yaitu kekuatan kembali kepada Allah. Kekuatan pasrah ini dapat digunakan untuk menyerahkan sesuatu yang menjadi kebutuhan bagi kita. Misalnya, kita mengalami sakit, maka sakit tersebut dapat kita pasrahkan kepada Allah. Misalnya lagi, kita dililit hutang dan kita tidak mungkin bisa membayarnya maka gunakan kekuatan pasrah kepada Allah, termasuk menyerahkan segala hutang kita kepada Allah. Barang siapa yang bertawakal kepada Allah maka Allah akan memberikan jalan keluar yang tidak disangka sangka sehingga kunci dari segala masalah adalah dengan kekuatan pasrah kita. Kekuatan penyerahan total inilah yang akan menggerakkan kehendak Allah. Bukan kekuatan diri yang lemah. Akan tetapi, kekuatan Allah Yang Maha Kuat. Di dalam kepasrahan total ada kekuatan sedangkan di dalam kesombongan ada kelemahan.
Pasrah seperti air mengalir yang selalu bergerak dengan fleksibel mengikuti tempat yang lebih rendah. Pasrah dan ikhtiyar sesuatu yang bertolak belakang. Pasrah itu mengarah pada Allah. Sedangkan usaha atau ikhtiyar itu ke diri, aku bisa, aku berusaha. Jadi usaha dan pasrah sesuatu hal yang tidak bisa disatukan. Tidak mungkin kita menyelesaikan dengan ikhtiyar dan pasrah. Kalau mau menyelesaikan masalah dengan pasrah, ya pasrah saja total kepada Allah. Sedangkan kalau mau ikhtiyar, ya ihtiyar saja pakai kemampuan diri semaksimal mungkin. Kalau pasrah, bukan aku yang berusaha atau ikhtiyar, tapi aku sudah tidak berusaha lagi, hanya mengikuti apa yang menjadi kehendak Allah. Aku berserah mengikuti kehendak Allah, dan ini bukan ihtiyar. Seperti sa’i dalam ibadah haji. Seperti pelajaran dari Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim a.s, yang mencari air. Siti Hajar tidak ikhtiyar karena kalau ikhtiyar pasti menggunakan logika akal. Siti Hajar tidak menggunakan logika dia hanya percaya dan ber-positif thinking kepada Allah bahwa pasti ada jalan, atau dalam hal ini pasti ada air.
Saudaraku,
Dalam menyelesaikan suatu masalah, kita tetap diwajibkan berikhtiyar semampu kita. Namun, setelah kita berikhtiyar sesuai kemampuan kita maka yang seharusnya dilakukan adalah hanya pasrah pada Allah. Hidup kita ini sudah digariskan atau dituliskan dalam Lauhul Mahfuz. Oleh karena itu, benar seperti yang difirmankan Allah dalam Qur’an Surat Ar Ra’d ayat 11 :
“ Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum hingga mereka mau mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri “
Saudaraku,Yang paling penting, sebelum memulai suatu pekerjaan atau menghadapi suatu masalah, kita mohon pada Allah bahwa kita pasrah dan menyerahkan semua urusan pada Allah kemudian berikhtiyar semaksimal mungkin sesuai kemampuan kita. Ketika kita meraih keberhasilan, kita tidak akan sombong atau takabur. Sedangkan jika gagal, kita tidak akan putus asa.

JANGAN ABAIKAN DO'A

Ada sebuah formula sederhana sederhana untuk meraih kesuksesan, yaitu : SUKSES = 1 % pikiran, 24 % usaha/ikhtiyar, 25 % impian dan keyakinan yang kuat, dan 50 % do’a.
Maksud dari formula itu adalah SUKSES dapat diraih dengan menggunakan kemampuan otak (IQ) sebesar 1 %, usaha atau ikhtiyar sebesar 24 %, impian dan keyakinan kuat sebesar 25 % dan kekuatan do’a sebesar 50 %.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw. bersabda : ” Do’a adalah ibadah ” (H.R Abu Dawud ).
Jadi apapun ibadah yang kita lakukan ; sholat, shodaqoh, zakat, infak, bekerja mencari nafkah, menuntut ilmu, puasa, haji ; tidaklah ada artinya jika tidak dilengkapi dengan do’a. Bahkan jika ada orang yang selesai sholat kemudian langsung pergi tanpa berdoa dulu dianggap sombong dihadapan Allah karena merasa tidak butuh Allah.
Do’a itu ibadah yang langsung dekat pada Allah karena doa itu bentuk kepasrahan total pada Allah dan menyerahkan semua urusan pada Allah. Seperti halnya kisah Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim as., yang berlari-lari dari Showa ke Marwah dengan kepasrahan total pada Allah dalam mencari air. Akhirnya dengan pertolongan Allah, air memancar ketika Ismail kecil menendang-nendang kakinya ke pasir. Itulah bukti kekuatan do’a sebagai bentuk rasa pasrah pada Allah.
Saudaraku,
Kita boleh mempunyai cita-cita, impian, atau keinginan. Hal tersebut dapat Aanda raih dengan ikhtiyar semaksimal kemampuan Anda, dan selanjutnya lengkapi dengan kepasrahan diiringi do’a yang tiada putusnya. Maka, insya Allah, itu semua dapat Anda raih. Dengan do’a, hati menjadi tenang, pikiran jadi jernih, dan jiwa menjadi sehat. So….lengkapi segala aktvitas dan hidup anda dengan do’a……, lalu lihat dan rasakan apa yang terjadi …..

JANGAN TERGESA-GESA DALAM HIDUP

Kita hidup di dunia diwarnai dengan berbagai macam kesibukan, entah itu bekerja mencari nafkah, menuntut ilmu, atau kesibukan lain. Mulai bangun tidur sampai tidur lagi beragam aktivitas kita jalani. Di samping itu, waktu akan terus berjalan tanpa pernah berhenti atau kembali. Banyak manusia yang merasa waktu yang dimiliki kurang padahal manusia diberi jatah waktu sama, yaitu 24 jam. Selain itu, banyak yang melakukan sesuatu dengan tergesa-gesa karena merasa dikejar waktu. Akibat itu semua adalah kita tidak bisa menikmati hidup ini dengan bahagia dan tenang.
Saudaraku,
Hidup kita akan terus berjalan tanpa henti. Hidup ini harus kita nikmati supaya tercapai bahagia dan tenang dengan cara membuat planning (rencana) supaya hasil yang kita dapat menjadi baik dan maksimal.
Saudaraku,
Manusia tergesa-gesa dalam hidup atau pekerjaan dikarenakan tanpa ada planning sehingga hasil yang didapat tidak maksimal. Namun bukan berarti harus pelan-pelan sekali alias seperti siput berjalan. Rasulullah Saw. bersabda :
“Tergesa-gesa itu adalah sebagian perangai syetan” (H.R Turmudzi).
Saudaraku,
Marilah mulai sekarang, kita mulai menata kembali hidup kita dengan cara membuat perencanaan dan skala prioritas supaya hidup kita jadi teratur dan mendapatkan hasil maksimal. Dalam melakukan aktivitas, pekerjaan, atau amalan hendaknya dilakukan secara kontinyu walaupun kecil atau sedikit. Ingatlah sabda Rasulullah Saw. berikut ini : ” Amal yang paling dicintai Allah adalah yang terus-menerus walaupun sedikit ” (H.R. Bukhari dan Muslim).

LIFE MUST GO ON

Hidup seseorang adalah sebuah perjalanan menuju suatu tujuan. Hidup terbagi menjadi 3 bagian, yaitu masa lalu, sekarang, dan akan datang. Yang dimaksud masa lalu adalah masa yang telah kita lalui. Masa lalu bisa bahagia atau bisa saja suram. Masa sekarang adalah masa di mana kita hidup hari ini, detik ini, menit ini, dan jam ini. Masa sekarang tak akan pernah kembali. Masa sekarang adalah ‘pondasi’ meraih semua yang kita cita-citakan. Sedangkan masa depan adalah masa yang masih misteri, tidak pasti, dan ghaib.
Saudaraku,
Orang yang hidup hanya memikirkan atau berorientasi masa lalu, akan menghambat kemajuan seseorang. Kalau masa lalu seseorang itu bahagia atau menyenangkan, maka yang akan terjadi adalah orang tersebut akan mengungkit-ungkit saat bahagia atau saat kejayaan tersebut di masa sekarang, dan akan menyalahkan kondisi sekarang apabila tidak seperti yang diharapkan, yaitu saat-saat kejayaan di masa lalu. Lain lagi jika masa lalu seseorang itu suram. Misalnya, ada seseorang yang di masa kecilnya diasuh dengan pola asuh yang serba dilarang alias over protected. Hal itu akan mempengaruhi kepribadian seseorang, seperti tidak mandiri, tidak kreatif, dan berbagai kepribadian buruk lainnya. Ketika seseorang yang berorientasi masa lalu menyadari bahwa pola asuh orang tuanya salah dan membentuk kepribadiannya sekarang maka yang terjadi adalah dia akan menyalahkan orang tua yang berperan dalam mendidik orang tersebut, saat menghadapi masalah. Memang benar dia menyadari kelemahannya, tapi dia tidak menjadikan kelemahannya itu sebagai cambuk untuk memotivasi dirinya supaya berubah. Kelemahan dirinya malah dijadikan penyebab apabila dia gagal dalam melakukan sesuatu. Sikap inilah yang membuat mental seseorang jadi lemah.
Saudaraku,
Hidup ini harus terus berjalan. Begitu juga waktu yang kita lewati akan terus berjalan tanpa henti dan akan menggilas siapa pun yang tidak siap. Kalau kita masih tetap berorientasi masa lalu, baik itu masa lalu yang suram atau bahagia, maka akan menghambat kemajuan kita. Ada pepatah yang mengatakan “Kemarin (masa lalu) adalah sejarah. Besok (masa depan) adalah misteri. Sedangkan hari ini (masa sekarang) adalah masa di mana kita hidup dan mempersembahkan karya terbaik dalam hidup kita”.
Saudaraku,
Masa lalu jangan pernah dilupakan dan jangan pula diungkit-ungkit. Jadikan masa lalu sebagai sejarah dan sarana pembelajaran di dalam memacu kita menjadi pribadi yang tangguh, ulet, dan mandiri dalam menghasilkan karya yang bermanfaat bagi hidup kita dan orang lain. Semoga kita menjadi pribadi yang bisa beri manfaat bagi orang lain..Amiin.

ABAIKAN MASALAH KECIL PENGGANGGU PIKIRAN ANDA

Hidup adalah jalan. Jalan yang kita lewati tak selamanya lurus, mulus, atau hamparan karpet merah. Jalan yang kita lewati kadang lurus, mulus, ada lubang di tengah, kerikil tajam, paku berserakan, tanjakan, tikungan, bahkan jurang di kanan-kiri jalan. Begitu juga dengan hidup yang kita jalani, pasti ada masalah yang menghadang, besar atau kecil.
Masalah yang kita hadapi adalah ketentuan Allah untuk menguji diri kita, seberapa tangguhkah kita menghadapi ujian ini. Ketika diuji dengan masalah, baik besar atau kecil, dapat diketahui mana orang yang gagal dan mana orang yang sukses. Orang yang gagal adalah orang yang ketika dihadapkan masalah, dia hanya bisa meratapi masalah itu tanpa bertindak. Orang yang sukses adalah orang yang ketika dihadapkan pada masalah, dia menganggap ini sebagai tantangan untuk dipecahkan.
Perbedaan orang yang sukses dan gagal dapat dilihat ketika dihadapkan pada masalah sepele, kecil, dan tak berarti. Contoh sederhananya, ada seseorang dihadapkan pada kondisi baru saja di-PHK sedangkan dia harus mencari nafkah bagi keluarganya. Orang yang gagal, ketika dihadapkan pada kondisi tersebut hanya bisa merenung, meratapi, dan bingung. Orang tersebut ingin punya usaha tapi tidak jadi karena belum mulai usaha saja sudah mikir ruginya. Akhirnya dia tetap jadi pengangguran. Orang seperti ini ibarat orang yang kalah sebelum berjuang. Sedangkan orang yang sukses, ketika dihadapkan pada kondisi ini langsung bangkit bergerak. Orang yang di-PHK pasti mendapat pesangon. Jadi dia gunakan separuh pesangon itu untuk modal usaha sedangkan separuhnya untuk cadangan keluarganya. Orang seperti ini sadar bahwa tiap usaha pasti ada resiko kerugian tapi dia tidak berpikir ruginya, yang dia pikirkan adalah dia harus terus berjuang mencari nafkah demi keluarganya. Inilah orang sukses, berani bertindak tanpa banyak mikir.
Saudaraku,Kita boleh memikirkan masalah yang sepele tapi jangan sampai masalah sepele itu menghambat kita melakukan hal yang jauh lebih penting dari masalah sepele itu. Ada pelajaran yang bisa kita dapat yaitu orang sukses adalah orang yang tidak terpaku pada masalah kecil, dan orang sukses adalah orang yang berani melangkah sebelum hasilnya diketahui. So, ingat….ABAIKAN MASALAH SEPELE YANG MENGHAMBAT LANGKAH ANDA MERAIH SUKSES !!!! Yang paling penting adalah…..ACTION !!!!!

JALANI HIDUP DENGAN IKHLAS

Hidup manusia sangatlah berwarna. Ada suka, duka, tangis, senyum, dan tawa. Semua harus dijalani selama hidup di dunia. Kebahagiaan, kesedihan, kekecewaan, pertemuan, perpisahan, dan kehilangan; itulah bumbu kehidupan. Tanpa itu semua, ibarat minum teh tanpa gula.
Di antara kita mungkin pernah mengalami kejadian di mana kita telah bekerja seoptimal mungkin di suatu instansi namun tempat kita bekerja namun tempat kita bekerja tidak memberikan imbal balik positif pada kita. Malah sebaliknya, kita dituntut bekerja lebih keras dan kalau tidak sesuai keinginan mereka, kita akan dipecat.
Mungkin bisa saja kita diuji dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan. Sedangkan kepala keluarga (suami) yang jadi tumpuan tidak bertanggung jawab alias tidak mau cari kerja dengan alasan trauma pernah di-PHK. Ironisnya, suami malah bermalas-malasan di rumah sedangkan istri yang banting tulang mencari nafkah.
Atau mungkin kita sebagai anak sulung laki-laki yatim yang dituntut mengganti peran ayah sebagai kepala keluarga dan merawat ibu yang janda. Ditambah lagi kalau sudah nikah, kita harus mengatur 2 keluarga, yaitu keluarga sendiri dan kewajiban merawat ibu. Belum lagi ternyata istri kita rewelnya minta ampun dan tidak mau peduli dengan ibu kita. Kondisi ini sangat dilematis dan kalau salah menyikapi maka bisa jadi bumerang untuk kita.
Saudaraku,
Dari contoh di atas, salah satunya pernah kita alami. Kondisi di atas bisa membuat kita stress, betul tidak ?
Saudaraku,
Kita sebagai manusia boleh berencana dan menyusun strategi untuk meraih impian kita. Namun perlu kita ingat, boleh jadi rencana yang kita susun baik menurut kita tapi belum tentu baik menurut Allah Swt. Begitu sebaliknya, apa yang menimpa kita mungkin tidak baik menurut kita tapi bisa saja itu baik menurut Allah Swt. Ketika kita ditimpa ujian, kita mengeluh. Namun jika kita mau berpikir, sebenarnya ujian itu jalan yang ditunjukkan Allah Swt. untuk meraih kebahagiaan sejati.
Saudaraku,
Renungkanlah nasihat dari seorang sahabat berikut ini :
“ Ketika aku minta pada Allah setangkai bunga segar, Dia beri aku kaktus berduri. Aku pun minta pada-Nya binatang mungil nan cantik, Dia beri aku ulat berbulu. Aku sempat sedih, protes, dan kecewa…betapa tidak adilnya ini. Tapi kemudian…kaktus itu berbunga, indah sekali..dan ulat itu pun tumbuh dan berubah menjadi kupu-kupu yang amat cantik. Itulah jalan Allah, indah pada waktunya !! Allah tidak memberi apa yang kita harapkan tapi Dia memberi apa yang kita perlukan. Kadang kita sedih, kecewa, dan terluka tapi..jauh di atas segalanya, Dia sedang merajut yang terbaik bagi kehidupan kita…Subhanallah…”
Saudaraku,
Tak semua yang kita impikan akan terwujud, tak semua harapan jadi nyata bahkan bisa jadi harapan kita jauh dari kenyataan. Hanya dengan ikhlas pada ketentuan Allah yang akan membuat hidup kita bahagia dalam menjalani episode hidup kita.
Saudaraku,
Kebahagiaan akan datang pada waktunya, semua telah diatur oleh Sang Sutradara Kehidupan, yaitu Allah ‘Azza wa jalla. Kita adalah pemain dalam episode hidup kita sedangkan Allah adalah Sang Sutradara yang Maha Hebat, Pengatur episode hidup kita. Wallahu a’lam.

SYUKURILAH NIKMAT YG KAMU DAPAT DAN KAMU MILIKI

Dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali, kita senantiasa diberikan nikmat yang tiada tara. Segala hal yang diberikan Allah kepada manusia adalah GRATIS ! Ketika bangun tidur kita bisa merasakan hangatnya sinar mentari, udara sejuk yang kita hirup, dan tetes embun yang membasahi bumi. Itu semua adalah nikmat Allah yang diberikan pada manusia. Coba bayangkan, kalau tiap tetes embun yang turun ke bumi, kita diharuskan membayar, apa yang terjadi ? Udara yang kita hirup, jika diharuskan membayar setiap kita bernapas, akan jadi apa kita ? Selain itu, kita dikaruniai Allah berupa lidah dan tenggorokan untuk merasakan lezatnya makanan. Mata yang diberikan sepasang untuk melihat kebesaran Allah, telinga yang diberikan sepasang untuk mendengar. Semua ini diberikan Allah pada kita sebagai nikmat dan fasilitas bagi kita dalam hidup di dunia.
Begitu juga ketika kita diamanahi harta yang melimpah, istri yang cantik, anak-anak yang lucu dan sholeh. Subhanallah….begitu indahnya hidup ini.
Saudaraku,
Di samping berbagai kesenangan yang diberikan Allah pada kita, Allah juga memberikan ha-hal yang kurang menyenangkan. Ini diberikan Allah sebagai penyeimbang hidup manusia sekaligus sebagai ujian bagi manusia. Sadarkah kita…ketika diberikan ujian yang berupa penderitaan, kesedihan, atau kekurangan harta, kita selalu mengingat Allah dengan rajin sholat, mengaji, sedekah, dan dzikir. Namun katika kita diuji dengan harta yang melimpah, jabatan elit, usaha berkembang, dan sebagainya; kita sering lupa pada Allah dan sesama. Adalah tabiat manusia, seperti dikisahkan Allah dalam Qur’an, bahwa manusia ketika mendapat kesenangan, mereka menganggap kesenangan itu hasil usahanya. Namun ketika mendapat hal yang tidak menyenangkan, mereka berkata Allah tidak adil. Na’udzubillah.
Saudaraku…ingatlah firman Allah yang tertuang dalam Qur’an surat Ibrahim ayat 7 berikut ini :
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka azab-Ku sangat berat.’ “
Saudaraku,
Apapun yang kita dapat atau miliki, baik itu harta yang melimpah atau sedikit, kebahagiaan, kesehatan, dan kesedihan; semua ini harus kita syukuri. Bersyukur itu tidak hanya mengucapkan alhamdulillah, tapi harus dilakukan dengan tindakan nyata, yaitu dengan lebih banyak zakat, sedekah, infak, sholat diawal waktu dan berjamaah, menafkahi anak yatim dan fakir miskin, dan menghadiri majelis taklim.
Saudaraku….ingatlah….Nikmat apa yang kamu ingkari ? Wallahu a’lam bish showab.